Senin, 01 Juni 2009

SEKAPUR SIRIH

Ketika masyarakat pada umumnya mengharapkan langkah-langkah reformasi yang dideklarasikan 20 Mei 1998 mengarah ke proses dimokratisasi kehidupan politik Indonesia dengan harapan kesejahteraan dapat merata segala lapisan masyarakat. Namun harapan tersebut tahun demi tahun kehilangan basisnya. Malahan berbagai keprihatinan baru bermunculan. Arah dan Substansi perubahan politik menjadi tidak jelas. Selain masyarakat yang kehilangan fokus dan koordinasi cenderung mengalami fragmentasi lebih lanjut. Bahkan kemungkinan kembalinya gaya berpolitik Orde Baru dan kekuatan-kekuatan nostalgik semakin nyata.

Komunitas kawulo Ngayogyakarta Hadiningrat memprihatinkan kecenderungan-kecenderungan diatas. Secara moral kami ikut bertanggung jawab untuk ikut serta memasyarakatkan gagasan-gagasan segar dibidang demokratisasi politik dan sosial. Tujuannya adalah supaya demokratisasi dapat berjalan terus dan kemungkinan untuk kembali ke otoriterisme lama dapat dihindari. Sumbangan pikiran dan peran serta nyata dalam kegiatan kemasyarakatan sangat diperlukan untuk menegaskan kembali arah dan substansi demokratisasi politik dan sosial. Dalam rangka inilah kami masyarakat Yogyakarta sebagai kawulo mataram menghimpun potensi moral berbagai kalangan untuk dapat berperan nyata dalam kehidupan bermasyarakat demi keuntungan dan manfaat sebesar-besarnya untuk rakyat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar